Sabtu, 16 April 2011

syukur ALHAMDULILLAH....

Minggu, 26 September lalu.. aku dan keluarga kecilku berkumpul di  Gugah Rasa  bersama mas Ori dan Ayu, teman dekatku. Tempat yang nyaman memang, dan sangat cocok untuk sekedar kumpul bareng atau "nongkrong" saja. Dan memang sengaja kami berancana menuju kesana untuk merayakan ulang tahun Ayu yang ke-20 ( ternyata udah tua dia... hahahaha ). Dipandu adik kecilku yang menggelitik dengan tingkah lakunya - bayangkan saja seperti sule yang bawa acara.. hahaha - membuat acara malam itu semakin meriah.

Tibalah saat Ayahku memulai "wejangan"nya. Seperti biasa selalu diawali dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah mempersatukan kami di hangatnya malam kala itu.
namun, ternyata dari kata syukur ini sudah memberiku banyak pelajaran. Secara singkat kala itu, Ayah mengatakan bahwa Tuhan begitu sayang pada hamba-Nya..sangat sayang. Dari hal sepele yang mungkin sering kita lupa, saat udara ini perlahan masuk melewati hidung hingga paru-paru sampai keluar lagi dengan membawa udara kotor dalam tubuh. Belum sampai disitu saja, udara yang dihirup nanti akan berguna dalam proses pembakaran dalam tubuh yang sangat membantu proses metabolisme hingga menghasilkan energi, energi yang kita pergunakan untuk beraktivitas dan melakukan segala pekerjaan. Bayangkan saja jika dalam waktu 15 menit saja tidak ada udara, apa yang bisa kita lakukan??? aku yakin pasti semua manusia ( atau mungkin seluruh makhluk hidup ) sudah bergelimpangan tak berdaya, "megap-megap" bahasa jawanya, mencari-cari udara yang tak kunjung ada.
Atau begini saja, ketika Tuhan berkehendak untuk mencabut nikmat ini dari tubuh kita.. kita jadi membutuhkan tabung oksigen yang harganya cukup menguras kantung dan hitungan pemakaiannya dalam jam. Kalau kita anggap 1 tabung harganya 50.000 saja dalam 1 jam, berapa 24 x 50.000?? udah 1.000.000 untuk 1 hari. Kalau ternyata kita harus pakai benda itu sampai akhir hayat kita???? berapa juta yang harus kita keluarkan??? Yakin kita sanggup memenuhi kebutuhan kita hanya untuk bernafas ini?? Alhamdulillah hingga saat ini Tuhan masih memberikannya secara GRATIS dan kita bisa merasakan nikmatnya menghirup udara segar tiap harinya.

hal yang sepele lagi adalah nikmat berupa mengedipkan mata. Kelopak mata yang diciptakan Tuhan sangat berguna untuk melindungi bola mata dari benda-benda asing di luar wilayahnya. Selain itu saat kita mengedipkan mata, bola mata juga akan dibasahi agar terjaga ke- "sterilan"nya dan kita bisa melihat dengan nyaman. Bayangkan saja kalau kita tidak bisa mengedipkan mata?????? Gimana rasanya melotot terus sampai mata ini rasanya mau copot???

Banyak sekali dan tak akan mungkin terhitung bila kita coba telaah berapa jumlah nikmat Tuhan untuk kita, hamba-Nya yang sangat kecil di hadapan-Nya. Tapi dasar manusia... sekali lagi, dasar manusia... makhluk paling bebal dan paling tak tahu diri di muka bumi ini. Berapa banyak manusia yang betindak hanya menuruti hawa nafsunya?? yang selalu merampas hak orang lain dan merebut paksa hanya demi kepuasan perut belaka??? yang selalu merasa kurang dengan yang dimiliki?? yang selalu merasa tak puas dan selalu berucap, " HIDUP INI TAK ADIL BAGIKU"??? yang selalu malas menunaikan ibadah dan menghadap kepada wajah-Nya??? padahal Tuhan hanya minta agar kita selalu bersyukur... dan dengan rasa syukur itu, Tuhan akan melipatgandakan nikmat-Nya untuk kita..

Ya, rasa syukur... coba kita koreksi diri kita.. sudah berapa kali ucapan syukur itu terlontarkan dari lidah kita??
sampai sampai Tuhan berfirman " Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan????" ( Q.S. Ar-Rahman ). Begitu sombong-Nya kita jikalau lidah ini sampai kelu hanya untuk sekedar ucapan "Terima kasih Ya Allah.. atas segala limpahan nikmat-Mu kepada kami"

karena saat kita pandai bersyukur, di situlah kita akan menemukan nikmat dan kebahagiaan sesungguhnya...

semoga tulisan singkat ini bisa menjadi bahan koreksi untuk kita ( terutama diri saya pribadi ) agar bisa menjadi pribadi yang pandai bersyukur dan pribadi yang lebih baik di setiap waktunya...

-salam sayang dariku untuk semua sahabatku-   Agie/gie. 27 September 2010

terima kasih untuk Ayah dan juga ibuku tersayang yang selalu mengajariku untuk selalu bersyukur atas limpahan nikmat Allah swt..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar